Jumat, 22 Mei 2015

Ketemu Sinyal 3G

Alhamdulillah,, seneng banget kalau ketemu sinyal 3g di mana aku berdiri.. maklum, di rumah sinyalnya masih G alias gprs. dapat sinyal 3g lalu bebas googling dan nulis di blog.. dan itu menyenangkan ya robb.. ngomong-ngomng kapan dirumah bisa nangkep sinyal 3g? bukitnya terlalu banyak dan tower provider yang semakin jauh saja dari pandangan mata. Rasanya memang sangat berbeda ketika berada di bogor, dimana rumah yang aku tinggal dekat sekali dengan tower. hanya berjarak 5 km dari pandangan mata, jadi kalau tiba-tiba ada petir pun aku bisa lihat kilat itu menyambar pada tower itu. ngeri juga sih.. tapi sebenarnya sangat menguntungkan aku sebagai mahasiswi yang pada saat itu sedang menyelesaikan kuliah. mau pagi atau malem sinyalnya 3g dan gak pernah ceritanya sinyalnya susah. pernah terjadi tapi itu jarang sekali. bahkan yang aku ingat sampai saat ini, pernah streaming salah satu TV swasta gara-gara males turun ke bawah untuk nonton. padahal dibawah juga nyiarin cannel yang sama. hahahah.. saking banyak kuota internetnya mau dibuat apa..
masa-masa itu hanya bisa dikenang supaya aku bisa ketawa dan tetap bersyukur masih dikasih sinyal internet. wkwkwkwk... please untuk daerah sorong khususnya kilo 10 masuk, providernya bisa ditambahin lagi kualitasnya. kalau bisa yang bisa nembus bukit-bukit gitu kalau ada. hehehehe..

Tak punya hati nurani

Innalillahi.. astagfirullah haladzim.. berulang kali beristigfar dan meringis menyaksikan video yang begitu sadis. Manusia menyembelih seekor hewan dengan cara yang tidak selayaknya. Menebas leher-leher hewan tanpa menyebut nama Allah, melakukan penyembelihan dikumpulkan bersatu dengan hewan-hewan yang sementara disembelih. Hewan juga punya mata yang bisa melihat teman-temannya dibunuh secara sadis dan diperlakukan tidak wajar. Walaupun hanya hewan, apakah kita sebagai manusia yang memiliki otak tidak bisa memperlakukan mereka dengan cara yang baik? Bukankah kalau kita memperlakukan dengan cara yang tidak beradab itu sama saja dengan 'hewan'? Lalu apakah pantas mereka yang membunuh disebut manusia. Sungguh tidak pantas sama sekali.. Hati nurani mereka telah mati, mati dengan kebiasaan mereka membunuh dengan cara yang tidak beradab.. Haaahhh... semoga saja setelah itu mereka merasa sangat-sangat menyesal karena membunuh makhluk yang bernyawa dengan cara yang seperti itu. naudzubillah mindzalik..

Selasa, 19 Mei 2015

Rasanya aku sudah kehilangan mereka

Sedikit egois dengan apa yang terjadi saat ini. Sudah lupakah mereka dengan sahabat yang jauh ini? Tidak seperti tahun kemarin yang sangat berkesan. Di tahun ini mereka semua lupa. Arti diriku saat ini mungkin bukan lagi sahabat, melainkan sudah menjadi teman. Rasanya ini sakit. Kehilangan sahabat?? Bagaimana bisa?? Orang yang sudah begitu dekat dan sudah menjadi keluarga kita sendiri sekarang bukan lagi seperti sahabat aku dulu yang sangat care. Aku tau begitu banyak masalah dan persoalan yang sedang mereka hadapi. Dari masalah keluarga hingga persoalan tugas akhir, tapi itu bukan alasan yang tepat mereka seperti ini. Tidak ada komunikasi sama sekali. Sungguh ini yang selalu membuat hati dan pikiran menjadi down. Aku kehilangan sahabat ku?? Ah.. mungkin cerita itu telah berakhir. Pada akhirnya aku tetaplah sendiri. Yang harus tetap mandiri mengambil keputusan masa depan ku walaupun tanpa semangat dari mereka. Dan tak bisa membagi canda tawa lagi seperti dulu.. aku benar-benar kehilangan. Semoga dengan ini Allah memberikan hal yang lebih baik disini. Karena aku tetap mendoakannya agar mereka sukses dalam masa depannya.

Minggu, 17 Mei 2015

Dipersatukan dengan cara yang Unik

Setelah melalui ijab qobul yang Sah,, sang mempelai wanita dibawa ke rumah mempelai laki-laki. Disana situasi nya cukup berbeda dari rumah sang mempelai wanita. Aku sendiri tak tau apa alasannya mempelai wanita dibawa kerumah mempelai laki-laki setelah ijab qobul, mungkin saja karena adat mereka seperti itu.